Jumlah

Bid'ah Dalam Ahlu Sunnah Wal Jama'ah









zaman sekarang ini bnyak sudah bermunculan beberapa golongan yg ngaku2 paling benar,dan suka menyalahkan orang lain, pokoknya apa saja perbuatan yg menyalahi ajaran2 mereka,maka di vonis lah perbuatan itu sesat,bid'ah,kufur,syirik dll,

padahal kalau kita cocokkan dgn qa'idah fiqh yg bunyinya:
اﻟﻘﺎﻋﺪﺓ اﻟﺨﺎﻣﺴﺔ ﻭاﻟﺜﻼﺛﻮﻥ: ﻻ ﻳﻨﻜﺮ اﻟﻤﺨﺘﻠﻒ ﻓﻴﻪ ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻳﻨﻜﺮ اﻟﻤﺠﻤﻊ ﻋﻠﻴﻪ

perbuatan mereka yg asal nuduh2 itu tdk sepantasnya dilakukan, mgkn disebabkan krn otak mereka sudah dicuci dan didoktorin oleh ustadz2 mereka,akhirnya mereka tak tau lg mana yg "MUKHTALAF FIH" mana yg "MUJMA' 'ALAIH" lalu mereka menjadi taklid buta dgn ustad2nya, karena ilmunya belajar setengah2,lalu apa yg mereka dengar dr guru mereka itu lah yg paling benar,akhirnya bersemangatlah mereka melakukan amar ma'ruf nahi munkar dgn ilmu yg begitu sedikit sekali,bhkan bs dkatakan tak punya ilmu apapun,hanya yg mereka punya ilmu dadangaran,ikut2an,turut2an aja,tdk tau jg apa yg sebenarnya mereka bicarakan,

contohnya:
spt "BID'AH" permasalahan tentang bid'ah ini kan msh trjd ikhtilaf dkalangan ulama, ada yg mengatakan bid'ah dalam agama itu semuanya sesat ada yg mengatakan bid'ah dalam agama itu terbagi kpd yg hasanah dan sayyi-ah ada yg mengatakan bid'ah dalam agama itu terbagi kpd 5 hukum, maka dari itu kita tdk boleh membenarkan diri kt sendri dan menyalahkan orang lain dalam permasalahan hukum bid'ah ini,krn zat bid'ah itu sendri msh dalam ranah ikhtilaf ulama,bkn dalam ranah ijma ulama, contoh yg mukhtalaf lainnya: spt maulid nabi,tahlilan, tawassul,tabarruk,ziarah, perbuatan ini kan masih "mukhtalaf" bkn "mujma'" krn itu lah bila orang ahli dalam ilmu agama tdk sepantasnya mengatakan itu bid'ah,itu kafir,itu syirik, krn maulid,tahlilan,tawassul dst....ini adalah perbuatan yg msh jd ikhtilaf dkalangan ulama,bkn ijma,maka dr itu kt tdk boleh melakukan nahi munkar dalam perbuatan2 ini,krn dia msk dalam ranah mukhtalaf,bkn mujma

contoh yg mukhtalaf lg: misalnya ada seorang laki2 yg sudah mapan lahir bathin yg dia ingin serius menikahi perempuan,lalu untuk lbh dekat dahulu dgn si perempuan,dia melakukan ta'aruf lwt sms atau telpon,atau bbm dan sebagainya,kemudian dia ketemu sekali baliatan stlh itu lgsg dia lamar wanita itu, nah dsini kan ada tuan guru yg melarang keras muridnya smsan,fb,bbm,telponan dgn lawan jenisnya,wlwpn itu dgn modus ta'aruf, tp ada jg guru yg membolehkan muridnya begitu,asal serius ingin menikahinya

contoh yg mujma' 'alaih: spt berpacaran,ada seorang laki2 yg belum mapan,usaha gak punya,dia menganggur,tp punya wajah agak tampan, dia smsn dgn cwe,telponan dgn cwe, dgn niat ingin memacarinya ingin menunaikan kepuasan nafsu syahwatnya saja,tdk ada niat mau melamarnya, gmana mau melamar,kemapanan gak ada,usaha gak punya,menganggur aja gawiannya, lalu dia mamacari anak gadis orang, nah kalau begini hukum nya ijma semua ulama,semua guru2 kita tentang KEHARAMAN melakukan hubungan yg spt ini, maka dari itu kita hukum nya wajib mengingkari perbuatan pacaran ini,tdk boleh dibiarkan begitu saja,

By : Awi Mahmud (dikutip dari Group Kumpulan Amalan Sunnah Aswaja berserta Dalil )
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar