Jumlah

Semoga Menjadi Renungan




“Jika anda mulai berorientasi serba duniawi, memburu duniawi, itu tandanya Allah sedang menghina anda.

Jika anda berorientasi dalam ubudiah, itu tandanya Allah sedang menolong anda.

Jika anda sedang sibuk dengan urusan sesama manusia, sampai lupa dengan Allah, itu tandanya Allah sedang berpaling dari diri Anda.

Jika anda dijauhkan dari rintangan-rintangan menuju kepada Allah, sesungguhnya Allah sedang mendidik budi pekerti kehambaan anda.

Jika anda bergairah dalam Munajat kepadaNya, itu tandanya Allah sedang mendekati Anda.

Jika anda Ridha atas ketentuanNya, dan Ridha bersamaNya, itu tandanya Allah Ridha kepada diri anda.

by : @abah Soultan

Tentang Rejeki




Mungkin kamu tak tahu di mana rizkimu. Tapi rizkimu tahu di mana dirimu. Dari lautan, bumi, gunung dan laut biru.
Allah memerintahkannya menujumu. Allah menjamin rizkimu sejak 3 bulan kau dalam kandungan ibumu. Amatlah keliru bila bertawakal rizki dimaknai dari hasil bekerja. Karena bekerja adalah ibadah. Sedang rizki itu urusanNya. Melalaikan kebenaran demi menghawatirkan apa yang dijaminNya.
Adalah kekeliruan berganda. Manusia membanting tulang demi angka simpanan gaji.. Mungkin esok akan ditinggal mati.. Mereka lupa bahwa hakikat rizki bukan apa yang tertulis dalam angka. Tapi apa yang telah dinikmatinya.
Rizki tak selalu terletak pada pekerjaan kita. Allah menaruh sekehendakNya. Hajar jalan bolak balik 7x Shafa dan Marwa. Tapi zam zam justru terbit dari kaki bayinya. Ikhtiar itu perbuatan. Rizki itu kejutan. Dan jangan lupa. Tiap hakikat rizki akan ditanya..
"Dari mana dan untuk apa"
Karena rizki adalah "hak pakai".
Halalnya dihisab..
Haramnya diazab..
Maka jangan kamu iri pada rizki orang lain. Bila kamu iri pada rizki orang lain, kamu juga harus iri pada takdir matinya. Karena Allah membagi rizki, jodoh dan usia umatNya. Tanpa bisa tertukar satu dan lainnya. Jadi Yakinlah semua adalah kehendakNya.

Hajar jalan bolak balik 7x Shafa dan Marwa. Tapi zam zam justru terbit dari kaki bayinya. Ikhtiar itu perbuatan. Rizki itu kejutan. Dan jangan lupa. Tiap hakikat rizki akan ditanya..
"Dari mana dan untuk apa"
Karena rizki adalah "hak pakai".
Halalnya dihisab..
Haramnya diazab..
by : h4b1b qu33ns

18 ORANG YANG DICINTAI ALLAH SWT



Inilah 18 orang yang beruntung karena telah dicintai Allah SWT. Siapa saja mereka dan kenapa Allah SWT sangat sayang dan mencintai mereka.
Orang-orang yang dicintai Allah SWT:

1. At-Tawwabin.
Orang-orang yang bertaubat
… Sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-Baqarah [2]: 222)

2. Al-Mutathohirin.
Orang-orang yang suka bersuci /menjaga wudhu
… Sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri. (QS. Al-Baqarah [2]: 222)

3. Al-Muqsithin.
Orang-orang yang adil
… sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang adil. (QS. Al-Maa’idah [5]: 42)

4. Al-Muttaqin.
Orang-orang yang taqwa
… maka sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Imran [3]: 76)

5. Al-Muhsinin.
Orang-orang yang suka berbuat kebaikan
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. ALLAH menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS. Ali ‘Imran [3]: 134)

6. Al-Mutawakilin.
Orang-orang yang bertawakal kepada ALLAH Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada ALLAH. Sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-NYA. (QS. Ali ‘Imran [3]: 159)

7. As-Shobirin.
Orang-orang yang sabar ALLAH menyukai orang-orang yang sabar.
(Ali ‘Imran [3]: 146)

8. Orang-orang yang mengikuti Rasul
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai ALLAH, ikutilah aku, niscaya ALLAH mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” ALLAH Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. Ali ‘Imran[3]:31)

9. Orang-orang yang berperang di jalan ALLAH.
Sesungguhnya ALLAH menyukai orang yang berperang dijalan-NYA dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
(QS. Ash-Shaff [61]: 4)

10. Orang-orang yang tidak suka mengeluarkan kata-kata yang keji, berpikir mandiri, sabar dan rajin melakukan sholat malam.
Imam al-Baqir as berkata, ”Sesungguhnya ALLAH mencintai orang yan (apabila) bersenda gurau tidak mengeluarkan kata-kata yang keji, yang berpikir mandiri, selalu bersabar (apabila) sendirian, dan suka melakukan shalat malam”

11. Orang-orang yang hatinya senantiasa sedih namun tetap bersyukur kepada ALLAH subhana wa Ta'ala .
Imam Ali Zainal ‘Abidin as berkata, ”Sesungguhnya ALLAH mencintai setiap hati yang selalu merasa sedih, dan setiap hamba yang selalu bersyukur”

12. Orang-orang yang memiliki sifat malu (al-hayya’) dan santun (al-halim).
Rasulullah saw. bersabda, ”Sesungguhnya ALLAH mencintai orang yang memiliki sifat malu, orang yang senantiasa santun, orang yang selalu menjaga kesucian dirinya (‘afif) , dan orang yang enggan berbuat keji (muta’afiffah)”

13. Orang-orang yang rajin sholat malam, bersedekah, dan tidak takut mati di jalan ALLAH. Rasulullah saw bersabda, ”Tiga macam orang yang ALLAH ‘Azza wa Jalla mencintai mereka yakni mereka yang senantiasa bangun di malam hari (untuk mengerjakan shalat malam) lalu membaca
Kitab ALLAH (Al-Qur’an), mereka yang senang bersedekah dengan tangan kanannya sambil menyembunyikannya dari tangan kirinya, dan mereka yang mengalahkan dan mengusir musuhnya dalam perang sementara kawan-kawannya menyerahkan diri kepada musuh”

14. Orang-orang yang saling mencintai di jalan ALLAH, bersilaturahiimdan bertawakkal kepada ALLAH.
Di dalam hadits Mi’raj diriwayatkan bahwa ALLAH ‘Azza wa Jalla telah berfirman, ”Wahai Muhammad! Wajib bagi-KU mencintai orang-orang yang saling mencintai di jalan-KU, dan wajib bagi-KU mencintai orang-orang yang saling berkasih sayang di jalan-KU, dan wajib bagi-Ku mencintai orang-orang yang suka bersilatur-rahim di jalan-Ku, dan wajib bagi-KU mencintai orang-orang yang senantiasa bertawakkal kepada-KU…”

15. Orang-orang yang mencintai amal yang diwajibkan kepadanya.
ALLAH Tabaraka Ta’ala berfirman, ”Tiada yang lebih Aku cintai dari seorang hamba-KU daripada kecintaan sang hamba kepada apa yang telah Aku wajibkan baginya”

16. Orang-orang yang mampu meredam kemarahannya dengan santun.
Rasulullah saw bersabda, ”Wajiblah kecintaan ALLAH atas orang yang marah tetapi ia mampu meredam kemarahannya dengan santun”

17. Orang-orang yang banyak mengingat mati.
Rasulullah saw bersabda, ”Barangsiapa yang banyak mengingat kematian niscaya ALLAH mencintainya”

18. Orang-orang yang mencintai apa yang dicintai ALLAH dan Rasul-NYA, dan membenci apa yang dibenci ALLAH dan Rasul-NYA.
Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah saw, ”Aku ingin sekali menjadi orang yang dicintai ALLAH dan Rasul-NYA”.

Rasulullah saw pun berkata, ”Cintailah apa yang dicintai ALLAH dan Rasul-NYA, dan bencilah apa yang dibenci oleh ALLAH dan Rasul-NYA”
Mudah-mudahan kita termasuk di dalam golongan yang dicintai Allah SWT.

Kun Anta - Mimi Nazrina





G                          D
Liujar bihim, qoladtuzohiruma fihim
                   Em               C
Fabadautu syahso akhor, kai atafa khor
      G                           D  
Wa zonantu ana, anni bizalika khustu ghina (rina)
                  Em                C
Fawajadtu anni khosir, fatilkha mazohir

[CHORUS]

G                    D
La la.. la nakhtajul mala
               Em
Kai nazdada jamala
           C
Jauharna huna, fil qolbi talala

G                    D
La la… nurdhi nasa bimala
                Em
Nardho hulana hala
           C
Zaka jamaluna, yasmu yata’ala

[POST-CHORUS]

G
Oh Wo Oh, Oh Wo Oooh
D
Oh Wo Oh, Oh Wo Oooh
Em
Oh Wo Oh, Oh Wo Oooh
C
.....Kun anta tazdad jamala

G
Oh Wo Oh, Oh Wo Oooh
D
Oh Wo Oh, Oh Wo Oooh
Em
Oh Wo Oh, Oh Wo Oooh
C
.....Kun anta tazdad jamala

G D Em C
Lalalala..

G                               D
Ataqobbalahum, annasu lastu qolliduhum
                Em          C
Illa bima yardhini, kai urdhini
    G                         D
Saakunu ana, mithli  tamama haza ana
                Em              C
Faqona a’ti takhfini, zakha yaqini

[CHORUS]

G                    D
La la.. la nakhtajul mala
               Em
Kai nazdada jamala
           C
Jauharna huna, fil qolbi talala

G                    D
La la… nurdhi nasa bimala
                Em
Nardho hulana hala
           C
Zaka jamaluna, yasmu yata’ala

[POST-CHORUS]

G
Oh Wo Oh, Oh Wo Oooh
D
Oh Wo Oh, Oh Wo Oooh
Em
Oh Wo Oh, Oh Wo Oooh
C
.....Kun anta tazdad jamala
www.maingitardulu.com
G
Oh Wo Oh, Oh Wo Oooh
D
Oh Wo Oh, Oh Wo Oooh
Em
Oh Wo Oh, Oh Wo Oooh
C

[BRIDGE]

   Am
Saakunu ana
      C
Man ardho ana
     G          D
Lan as a’la liridhohum

   Am
Waakunu ana
    C
Ma ahwa ana
   G          D
Mali wama liridhohum

   Am
Saakunu ana
      C
Man ardho ana
     G          D
Lan as a’la liridhohum

   Am
Waakunu ana
    C
Ma ahwa ana
   G          D
Mali wama liridhohum

[CHORUS]

G                    D
La la.. la nakhtajul mala
               Em
Kai nazdada jamala
           C
Jauharna huna, fil qolbi talala

G                    D
La la… nurdhi nasa bimala
                Em
Nardho hulana hala
           C
Zaka jamaluna, yasmu yata’ala

[POST-CHORUS]

G
Oh Wo Oh, Oh Wo Oooh
D
Oh Wo Oh, Oh Wo Oooh
Em
Oh Wo Oh, Oh Wo Oooh
C
.....Kun anta tazdad jamala

G
Oh Wo Oh, Oh Wo Oooh
D
Oh Wo Oh, Oh Wo Oooh
Em
Oh Wo Oh, Oh Wo Oooh
C
.....Kun anta tazdad jamala 

KAROMAH Tuan Guru Haji MUHAMMAD ZAINI BIN ABDUL GHANI (GURU SEKUMPUL)


Ada Seorang Sayyid yg setiap Hari duduk-duduk Di Tempat Perjudian. Sampai suatu Saat ajal datang menjemputnya, orang-orang kampung tidak ada yang tahu siapa dia sebenarnya. Di saat wafatnya, hanya Istri dan anaknya yang menghadapi jenazahnya, tidak ada satu tetangga pun datang. Tidak ada satu pun tetangga yang mau memandikan, mengkafani, mensholatkan jenazahnya. 

Sang Istri menangis melihat keadaan suaminya, dia-pun berdo'a : "Yaa Allah..... Bagaimana Dengan Jenazah Suamiku, Apakah Aku Buang Ke sungai Mahakam ini atau Aku Biarkan Sampai Membusuk......!!! Engkau Yang Maha Luas Rahmat-Mu, Berilah Petunjuk.....!!!" 

Tiba-tiba Masuk Seorang Tampan Tinggi Rupawan mengucapkan salam.
"Assalamu'alaikum Yaa Syarifah......!!!"
Tampak Puluhan Orang Berjubah Dan Bersorban Mengiringi Dibelakangnya.....!!!
"Wa'alaikum salam Warohmatullah......!!!"

Saat Melihat Sang Guru, Si Syarifah Tersentak Kaget Bukan Main, Yang Datang Adalah Al Imam Al Quthubul Akwan As-Syeikh Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani Sekumpul.
Syarifah Bertanya, "Kapan Pian Kesini Guru,.... Kal-Tim dan Kal-Sel sangatlah jauh, apalagi kami di daerah Hulu Mahakam Kembang Janggut ini."

Jawab Guru Sekumpul : "Allah Yang Memudahkan..."
Tiba-tiba dari luar banyak orang kampung datang, dan terperanjat seketika tahu yang datang Guru Sekumpul, maka mereka keheranan dan salah-satu dari mereka berkata, "Wahai Guru,ini adalah orang yang senang berjudi, tiap hari duduk-duduk di tempat perjudian..."

Guru Sekumpul tersenyum dan berkata, "Apakah kamu melihat beliau sendiri main judi..., atau beliau cuma duduk-duduk saja disitu tanpa main judi?"

Sang penduduk terdiam, kata Abah Guru Sekumpul kemudian "beliau ini yang tiap hari kalian lihat di tempat perjudian adalah seorang Dzuriat Rasulullah SAW, beliau ini yang jadi Penyandang Bala di kampung sini, beliau ini yang setiap malam pada saat kalian tidur beliau bangun dan sholat tahajud mendo'a kan kalian, beliau juga yang rela setiap hari duduk di tempat perjudian berdzikir dan memohon ampun untuk para penjudi agar mereka sadar.., tapi kalian tidak tahu kalian cuma melihat dengan pandangan dzohir saja, beliau tidak terkenal dalam pandangan masyarakat bumi tapi sangat terkenal di langit."

Maka para penduduk menjerit dan menangis, yang biasa berjudi langsung sujud dan memohon ampun kepada Allah, lalu jenazah beliau dimandikan, dikafani dan disholatkan, hingga diantar ke pemakaman. Hujan pun turun dengan derasnya usai pemakaman. 

"Janganlah kalian seperti itu, walaupun dia berperilaku seperti itu, tp sebenarnya dia tidak seperti itu. Berprasangka baik-lah dengan makhluq Allah SWT, Dan hati-hati , kalau itu Dzurriyah Sayyidil Wujud SAW, kalau tadi tetap di biarkan seperti itu, sampai Syarifah itu Sakit Hati...... Tenggelam nanti desa kalian ini.. Murka Rasulullah SAW, Murka juga Allah SWT."

Setelah itu Abah Guru Sekumpul beserta rombongan pamit pulang naik kapal, tapi ada yang aneh.. Kapal yang di tumpangi Abah Guru Sekumpul beserta rombongan itu tidak nampak lagi di KalTim, sepertinya itu Kapal Alam Jabbarut kata Habib Husein Alaydrus Singa Mahakam, group Abah Guru Sekumpul.
رب فانفعنا ببركته واهدنا الحسنى بحرمته و أمتنا في طريقته و معافات من الفتن
Top of Form
Bottom of Form
sumber : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=700087446759693&set=a.337990566302718.58046.100002753317875&type=3&fref=nf