Ada
Seorang Sayyid yg setiap Hari duduk-duduk Di Tempat Perjudian. Sampai suatu
Saat ajal datang menjemputnya, orang-orang kampung tidak ada yang tahu siapa
dia sebenarnya. Di saat wafatnya, hanya Istri dan anaknya yang menghadapi
jenazahnya, tidak ada satu tetangga pun datang. Tidak ada satu pun tetangga
yang mau memandikan, mengkafani, mensholatkan jenazahnya.
Sang
Istri menangis melihat keadaan suaminya, dia-pun berdo'a : "Yaa Allah.....
Bagaimana Dengan Jenazah Suamiku, Apakah Aku Buang Ke sungai Mahakam ini atau
Aku Biarkan Sampai Membusuk......!!! Engkau Yang Maha Luas Rahmat-Mu, Berilah
Petunjuk.....!!!"
Tiba-tiba
Masuk Seorang Tampan Tinggi Rupawan mengucapkan salam.
"Assalamu'alaikum Yaa Syarifah......!!!"
"Assalamu'alaikum Yaa Syarifah......!!!"
Tampak
Puluhan Orang Berjubah Dan Bersorban Mengiringi Dibelakangnya.....!!!
"Wa'alaikum
salam Warohmatullah......!!!"
Saat
Melihat Sang Guru, Si Syarifah Tersentak Kaget Bukan Main, Yang Datang Adalah
Al Imam Al Quthubul Akwan As-Syeikh Muhammad Zaini Bin Abdul Ghani Sekumpul.
Syarifah
Bertanya, "Kapan Pian Kesini Guru,.... Kal-Tim dan Kal-Sel sangatlah jauh,
apalagi kami di daerah Hulu Mahakam Kembang Janggut ini."
Jawab
Guru Sekumpul : "Allah Yang Memudahkan..."
Tiba-tiba
dari luar banyak orang kampung datang, dan terperanjat seketika tahu yang
datang Guru Sekumpul, maka mereka keheranan dan salah-satu dari mereka berkata,
"Wahai Guru,ini adalah orang yang senang berjudi, tiap hari duduk-duduk di
tempat perjudian..."
Guru
Sekumpul tersenyum dan berkata, "Apakah kamu melihat beliau sendiri main
judi..., atau beliau cuma duduk-duduk saja disitu tanpa main judi?"
Sang
penduduk terdiam, kata Abah Guru Sekumpul kemudian "beliau ini yang tiap
hari kalian lihat di tempat perjudian adalah seorang Dzuriat Rasulullah SAW,
beliau ini yang jadi Penyandang Bala di kampung sini, beliau ini yang setiap
malam pada saat kalian tidur beliau bangun dan sholat tahajud mendo'a kan
kalian, beliau juga yang rela setiap hari duduk di tempat perjudian berdzikir
dan memohon ampun untuk para penjudi agar mereka sadar.., tapi kalian tidak
tahu kalian cuma melihat dengan pandangan dzohir saja, beliau tidak terkenal
dalam pandangan masyarakat bumi tapi sangat terkenal di langit."
Maka
para penduduk menjerit dan menangis, yang biasa berjudi langsung sujud dan
memohon ampun kepada Allah, lalu jenazah beliau dimandikan, dikafani dan
disholatkan, hingga diantar ke pemakaman. Hujan pun turun dengan derasnya usai
pemakaman.
"Janganlah
kalian seperti itu, walaupun dia berperilaku seperti itu, tp sebenarnya dia
tidak seperti itu. Berprasangka baik-lah dengan makhluq Allah SWT, Dan
hati-hati , kalau itu Dzurriyah Sayyidil Wujud SAW, kalau tadi tetap di biarkan
seperti itu, sampai Syarifah itu Sakit Hati...... Tenggelam nanti desa kalian
ini.. Murka Rasulullah SAW, Murka juga Allah SWT."
Setelah
itu Abah Guru Sekumpul beserta rombongan pamit pulang naik kapal, tapi ada yang
aneh.. Kapal yang di tumpangi Abah Guru Sekumpul beserta rombongan itu tidak
nampak lagi di KalTim, sepertinya itu Kapal Alam Jabbarut kata Habib Husein
Alaydrus Singa Mahakam, group Abah Guru Sekumpul.
.
رب فانفعنا ببركته واهدنا الحسنى بحرمته و أمتنا في طريقته و معافات من الفتن
sumber : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=700087446759693&set=a.337990566302718.58046.100002753317875&type=3&fref=nf