Ingat cara bacanya yg benar sesuai qa'idah nahwu nya
أحمد رسول الله محمد
رسول الله
ahmadU Rosulullah, muhammaduR Rosulullah,
Jadi kalimat
ahmadu,itu isim yg tdk bertanwin,dgn alasan 'alamiah dan wazan fi'il,
Krn itu jangan dibaca ahmadur rasulullah,tp yg betolnya dbaca AHMADU RASULULLAH,
Krn itu jangan dibaca ahmadur rasulullah,tp yg betolnya dbaca AHMADU RASULULLAH,
Kalau
kalimat muhammad,ini adalah isim yg menerima tanwin,krn itu baca'an yg betolnya MUHAMMADUR RASULULLAH, Jangan dibaca muhammadu rasulullah, Ahmadu dan muhammad
adalah mubtada,khabarnya adalah kalimat stlhnya (rasulullah),jd baris atau
harakat akhirnya semuanya di baca dgn dhummah.
Kecuali
ismul jalalah atau kalimat Allah,itu barisnya kasroh krn menjadi mudhaf
ilaih,cuma nya bagus dibaca dgn berwaqaf saja,
wallahu
a'lam
penulis
MAHMUD dari kampung pingaran,alumni tahfiz alquran darussalam,dan santri di
perkuliahan ma'had 'ali darussalam
Terima kasih penjelasannya kang
BalasHapus